7 Gunung Api Aktif yang Paling Berbahaya di Dunia

Sebuah mahakarya Sang Pencipta, sosoknya dan karakternya menjadikannya sebagai salah satu sumber imajinasi, simbol kewibawaan, keteguhan, kekuatan, bahkan keangkuhan.Karena potensi letusannya yang mematikan, dahulu kala masyarakat yang masih primitif percaya bahwa hal tersebut adalah bentuk kemarahan para dewa tapi sekarang kita semua tahu hal tesebut hanya sebuah fenomena alam. Fenomena apakah itu? Silahkan buka kembali buku IPA sobat he he...

Tinggal di bawah bayang- bayang gunung berapi yang masih aktif seakan-akan hidup bersama bom waktu yang siap meledak kapan saja. Namun, kenyataannya banyak pula  manusia di bumi ini yang tinggal dan menjadikan gunung berapi sebagai bagian dari hidup mereka. Mereka mendirikan pemukiman di lereng dan sisi-sisi gunung berapi. Berikut ini daftar 10 gunung api aktif yang paling berbahaya dan bertenaga di dunia (berkaitan dengan sejarah letusan dan ancaman terhadap penduduk di sekitarnya)

1. Kaldera Yellowstone - USA
Merupakan gunung api super (supervolcano) yang masih aktif. Gunung api super adalah gunung berapi yang mampu menghasilkan letusan dengan semburan lebih dari 1.000 kilometer kubik dan hampir ribuan kali lebih besar daripada letusan gunung berapi manapun. Lava dan abu vulkani yang dihasilkan dari letusan gunung api super biasanya mencakup daerah yang luas. Dampaknya sangat berbahaya: menyebabkan perubahan iklim yang drastis (menyebabkan zaman es kecil) yang dapat mengancam spesies di dunia bahkan dapat menjadi salah satu faktor penyebab hancurnya planet bumi karena sekali gunung api ini meletus maka akan berpotensi pada meletusnya gunung berapi lain sehingga menyebabkan aktivitas tektonik besar.

Discovery Channel telah mendokumentasikan tujuh gunung api super : Kaldera Yellowstone, Long Valley, dan Valles (Amerika Serikat); Toba (Sumatra Utara); Gunung Taupo (Selandia Baru); Kaldera Aira (Kyūshū - Jepang); dan Siberian Traps (Rusia). Letusan terakhir gunung api super terjadi 75.000 tahun yang lalu di Toba, Sumatra. Kekuatannya 10.000 kali kekuatan ledakan Gunung St Helens, AS dan mengubah kehidupan di bumi selamanya. Ribuan kilometer kubik abu vulkanik dilemparkan ke atmosfer sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari ke bumi. Suhu global turun sampai 21 derajat. Hujan bercapur gas beracun sehingga menjadi hitam dan bersifat asam. Manusia berada di ujung kepunahan karena dampaknya telah mengakibatkan kematian massal. Tiga perempat dari semua tanaman di belahan bumi utara juga tewas.

Menurut beberapa bukti DNA yang didapat, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es (para ahli masih memperdebatkannya).
Setelah letusan tersebut, terbentuklah  kaldera yang kemudian terisi oleh air dan sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.

Salah satu gunung api super terbesar di dunia berada di Taman Nasional Yellowstone dan menurut ilmuwan masih aktif bahkan aktivitasnya meningkat! Gunung api super bisa tidur selama berabad-abad  sebelum menciptakan letusan luar biasa besar dan dapat menjatuhkan abu vulkanik ke seluruh benua. Tidak terbayang kan apabila letusan guunug Toba terulang kembali dari Kaldera Yellowstone?


2.  Gunung Vesuvius - Itali
Gunung Vesuvius adalah sebuah stratovolcano di Teluk Napoli, Italia, sekitar 9 kilometer timur Napoli Vesuvius merupakan satu-satunya gunung berapi di daratan Eropa yang telah meletus dalam seratus tahun terakhir. Gunung Vesuvius terkenal karena letusan pada 79 M yang menyebabkan kehancuran kota Pompeii Romawi dan Herculaneum.

Vesuvius memiliki siklus letusan sekitar 20 tahun.Gunung berapi ini  telah meletus beberapa kali sejak, terakhir pada tahun 1944 dan saat ini dianggap sebagai salah satu gunung berapi paling dahsyat di dunia karena kecenderungannya untuk meletus demikian tinggi, sementara terdapat 3.000.000 penduduk yang hidup di dekatnya. Bisa dikatakan, dari segi jumlah peduduk yang menguni maka gunung Vesuvius adalah gunung berapi yang paling padat jumlah penduduknya di dunia. Vesuvius pernah meletus selama dua minggu! Letusan ini dimulai pada tanggal 18 Maret 1944 dengan aliran lava dari puncak kawah. Letusan berubah menjadi aktivitas eksplosif pada tanggal 21 Maret dengan delapan semburan lava. Semburan lava kian hari kian meningkat. Terakhir, pada tanggal 22 Maret adalah letusan yang paling intens:semburan lavanya mencapai ketinggian 1000 m.

3. Gunung Popocatépetl - Mexico
Popocatépetl termasuk stratovolcano yang memiliki ketinggian 5,426 m (17.800 kaki), merupakan gunung tertinggi kedua di Meksiko setelah Pico de Orizaba (5,636 m/18.490 kaki). Nama Popocatépetl berasal dari kata dalam bahasa Nahuatl, popōca, yang berarti "berasap", dan tepētl, yang berarti "gunung", sehingga secara harfiah berarti Gunung Berasap.
Popocatépetl adalah pembunuh alami yang bisa menjadi ancaman serius bagi Ibu kota Mexico, Mexico Cty, yang dihuni oleh 9.000.000 jiwa. Selain mengancam Mexico City, Popocatépetl juga mengancam kota-kota terdekat lain  karena potensi letusannya masih tinggi 

Sejarah Letusan Popocatépetl:
2009, 2008, 2007, 2005, 1996-2003, 1994-95, 1947, 1942-43, 1933, 1923-24, 1920-22, 1852, 1827-34, 1802-04, 1720, 1697, 1663-67, 1642, 1592-94, 1590, 1580, 1571, 1548, 1542, 1539-40, 1530, 1528, 1519-23?, 1518, 1512?, 1509?, 1504, 1488, 1363, 1354, 1345-47.

4.  Gunung Sakurajima – Jepang
Sakurajima adalah sebutan untuk gunung api stratovolcano dan nama bekas pulau (sekarang sudah terhubung dengan daratan) di Prefektur Kagoshima, Kyushu, Jepang. Lelehan lava akibat letusan tahun 1914 menyebabkan Pulau Sakurajima terhubung dengan Semenanjung Ōsumi.Nama lain untuk gunung api di Sakurajima adalah Ondake. Gunung ini juga dikenal sebagai Vesuvius dari Timur. Hingga kini, aktivitas vulkanis Sakurajima terus berlangsung, dan menyebarkan debu vulkanik dalam jumlah besar ke daerah sekelilingnya. Letusan sebelumnya membentuk dataran tinggi berpasir putih.Gunung Sakurajima memiliki tiga puncak, Kitadake (Puncak Utara), Nakadake (Puncak Tengah), dan Minamidake (Puncak Selatan) yang masih sangat aktif hingga sekarang.

Aktivitas vulkanis Sakurajima semakin aktif pada tahun 1955, dan sejak itu pula Sakurajima terus menerus meletus secara teratur. Ribuan letusan-letusan kecil terjadi setiap tahunnya, menyebarkan abu vulkanik ke angkasa hingga mencapai ketinggian beberapa kilometer di atas Sakurajima.

Sakurajima terletak di wilayah yang sangat padat penduduk. Kota Kagoshima yang berpenduduk 680.000 orang hanya terletak beberapa kilometer dari gunung api ini. Pemerintah Kota Kagoshima secara teratur mengadakan latihan evakuasi, dan sejumlah lokasi pengungsian telah dibangun untuk menghindarkan warga dari guguran material.
Pada 1991 Sakurijima ditetapkan sebagai "Gunung Api Dekade Ini" oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui program "International Decade for Natural Disaster Reduction".

5.  Gunung Galeras – Colombia
Galeras telah menjadi gunung berapi aktif selama satu juta tahun, terletak di Kolombia selatan perbatasan dekat dengan Ekuador. Puncaknya  naik 4.276 meter di atas permukaan laut. Sejak penaklukan Spanyol, gunung ini sering meletus. Letusan pertama tercatat pada tanggal 7 Desember 1580. Saat ini Galeras merupakan gunung berapi yang paling aktif di Kolombia. Di lereng timur Galeras tardapat Kota Pasto yang berpenduduk 450.000 jiwa.

Galeras aktif lagi tahun 1988 setelah 10 tahun mengalami masa dormansi. Sebuah konferensi PBB tentang gunung berapi ( United Nations International Decade for Natural Disaster Reduction Workshop ) yang diselenggarakan di kota Pasto pada tahun 1993 berakhir dengan bencana ketika beberapa para ilmuwan melakukan penelitian mendadak di kawah Galerasi. Letusan secara tidak terduga telah mengakibatkan tewasnya enam ilmuwan dan tiga wisatawan

Gunung ini telah meletus hampir setiap tahun sejak 2000 dan menjadi sangat  berbahaya karena frekuensi letusannya yang tak terduga. Dua letusan kecil terjadi pada tahun 2000 setelah "tidur" selama tujuh tahun. Pada letusan tersebut didahului oleh gempa bumi tornillo. Sebuah letusan hidrotermal terjadi pada tahun 2002 di mana dari  mengeluarkan lapili (batuan kecil), abu, dan tanah liat. Pada bulan November 2004 terjadi letusan eksplosif di Galeras dan meyebabkan peninkatan kadar emisi gas. Antara Januari dan Juni 2006 kubah lava terus tumbuh di kawah di gunung berapi Galeras. Dalam tahun-tahun berikutnya, terjadi peningkatan empat kali lipat dalam periode gempa-harian dan letusan sepanjang hari banyak terlihat. Butiran abu vulkanik terlihat mencapai ketinggian maksimum 6 km di atas permukaan laut. Ribuan orang diungsikan dari daerah tersebut.  

Dan yang terakhir, gunung berapi ini meletus pada tanggal 3 Januari 2010. Sebanyak 8.000 orang diungsikan. Ini seperti letusan gunung berapi 10 tahun lalu, dan yang pertama tahun 2010. Abu dilontarkan hingga mencapai ketinggian 12 km. Lava pijar jatuh hingga 3,5 km dan menyebabkan kebakaran hebat. 

6.  Gunung Merapi -- Indonesia
Merapi termasuk dalam kategori stratovolcano, terletak di antara perbatasan Jawa Tengah dengan Yogyakarta. Gunun Merapi adalah gunung berapi yang paling aktif di Indonesia dan telah meletus secara berkala sejak 1548. Gunung ini sangat berbahaya karena mengalami erupsi setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh pemukiman yang sangat padat. Terdapat 2.800 penduduk yang tinggal di sekitar Merapi dan telah dinyatakan sebagai daerah rawan Merapi

Merapi adalah salah satu gunung berapi yang paling aktif di Indonesia dan telah menghasilkan aliran piroklastik lebih dari gunung berapi lain di dunia. Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar tercatat di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Letusan pada tahun 1872 dianggap sebagai letusan terkuat dalam catatan geologi modern. (Letusan terbaru, 2010, diperkirakan juga memiliki kekuatan yang mendekati atau sama). Letusan tahun 1930, yang menghancurkan tiga belas desa dan menewaskan 1400 orang. Letusan bulan November 1994 menyebabkan luncuran awan panas ke bawah hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban 60 jiwa manusia. Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun mengarah ke atas sehingga tidak memakan korban jiwa. 

Catatan aktivitas Merapi pada tahun 2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus. Pada tahun 2006 aktivitas Merapi berdampak pada gempa 5.9 sR dan mengakbatkan 300.000 orang kehilangan tempat tingal. Rangkaian letusan pada bulan Oktober dan November 2010 dievaluasi sebagai yang terbesar selama 100 tahun terakhir, mengancam 32 desa dan memakan korban nyawa 200 orang. Letusan ini juga teramati sebagai penyimpangan karena bersifat eksplosif disertai suara ledakan dan gemuruh yang terdengar hingga jarak 20-30 km.

7.  Gunung Nyiragongo – Repuplik demokrasi Kongo
Gunung Nyiragongo termasuk stratovolcano dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif di Afrika. Tercatat  memiliki danau lava aktif yang muncul di puncak kawah. Nyiragongo adalah salah satu dari delapan gunung berapi di Pegunungan Virunga. Gunung ini terletak dekat kota Goma, Republik Demokratik Kongo atau tepatnya berada di  Taman Nasional Virunga.Gunung ini memiliki danau lava cair yang tidak dapat ditemui di semua gunung berapi di dunia.

Pada dasarnya lava yang mengalir dari gunung berapi meletus tidak terlalu mematikan. Dalam hal ini lava yang keluar sangat lambat dan biasanya orang bisa menghindarinya. Lava yang mengalir dari gunung Nyiragongo berbeda: kandungan silikanya sangat sedikit. Silika inilah bertanggung jawab untuk pengentalan dan memperlambat lava.

Sejak 1882, Nyiragongo telah meletus sedikitnya 34 kali. Letusan yang dahsyat terjadi pada 2002. Lava menyembur keluar dari mulut gunung dan turun dengan kecepatan 60 mil per jam! (karena sifat lava miskin silika) ke arah kota terdekat yang berfungsi sebagai rumah bagi sekitar 500.000 penduduk. Setidaknya 120.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat letusan tersebut. Gunung api ini saat ini masih aktif sejak letusan pada tahun 2002. Demikian pula dengan danau lavanya.

Sejak Januari 2009, serangkaian aktivitas seismik telah terdeteksi berulang di stasiun seismik Rusayo. Menurut sebuah laporan oleh ilmuwan dari observatorium gunung berapi di Goma tanda-tanda yang sama yang mendahului letusan 1977 dan 2002 telah diidentifikasi. Mungkin kah ini syarat akan terjadinya letusan dalam waktu dekat?
Best Blogger Tips
  • Share On Facebook
  • Digg This Post
  • Stumble This Post
  • Tweet This Post
  • Save Tis Post To Delicious
  • Float This Post
  • Share On Reddit
  • Bookmark On Technorati
Blog Gadgets

2 comments:

nurcayaku2.co.cc mengatakan... [Reply]

Mas dand terimasih kunjungan ke blog saya.

Unknown mengatakan... [Reply]

@nurcayaku2.co.cc
Sama-sama mas Nur

Posting Komentar