Siang, tembok lantai 7 sebuah gedung perusahaan swasta. Di atas scafffolding, Kumbang (katanya nama bukan sebenarnya, pekerja lapangan sebuah biro reklame di Jakarta), bersama seorang rekan kerjanya tengah memasang huruf timbul yang harus terselesaikan pada hari itu juga. Tiba – tiba ia teringat sesuatu yang harus disampaikan pada rekan kerjanya yang ada di bawah. Kumbang berteriak-teriak--kala itu teknologi HP masih jarang dan termasuk barang berkelas sehingga orang tertentu saja yang sanggup memilikinya--tetapi rekannya tidak dapat mendengarnya. Bising suara mesin bor dan deru mesin-mesin motor serta mobil rupanya mengaburkan teriakannya. Sia-sia usahanya.
Untuk mendapat perhatian rekan kerja di bawahnya, dia mencoba melemparkan uang logam ke arahnya. Dilemparkanlah uang logam. Uang logam itu jatuh di depannya. rekannya tadi. Dia berhenti dari pekerjaannya sejenak lalu memungut uang logam tersebut dan setelah memastikan tidak ada yang sengaja menjatuhkannya, kembalilah bekerja dia. Kumbang mengulangi usahanya lagi. Dilemparkan uang logam di depan rekannya lagi tapi usahanya yang kedua ini juga mendapatkan hasil yang sama.
Kumbang tidak kehilangan akal. Dicopot cincin batu akik dari jari tangannya lalu di congkelnya batu akik itu dari emban-nya. Dilemparkannya batu akik itu ke arah temannya lagi. Batu akik itu tepat mengenai temannya, dan karena merasa sakit secara refleks dia mendongak ke atas. Sekarang Kumbang bisa berteriak kepadanya sambil menggerak-gerakkan tangannya sebagai bahasa isyarat untuk menyampaikan pesannya.
Blog GadgetsUntuk mendapat perhatian rekan kerja di bawahnya, dia mencoba melemparkan uang logam ke arahnya. Dilemparkanlah uang logam. Uang logam itu jatuh di depannya. rekannya tadi. Dia berhenti dari pekerjaannya sejenak lalu memungut uang logam tersebut dan setelah memastikan tidak ada yang sengaja menjatuhkannya, kembalilah bekerja dia. Kumbang mengulangi usahanya lagi. Dilemparkan uang logam di depan rekannya lagi tapi usahanya yang kedua ini juga mendapatkan hasil yang sama.
Kumbang tidak kehilangan akal. Dicopot cincin batu akik dari jari tangannya lalu di congkelnya batu akik itu dari emban-nya. Dilemparkannya batu akik itu ke arah temannya lagi. Batu akik itu tepat mengenai temannya, dan karena merasa sakit secara refleks dia mendongak ke atas. Sekarang Kumbang bisa berteriak kepadanya sambil menggerak-gerakkan tangannya sebagai bahasa isyarat untuk menyampaikan pesannya.
Tuhan kadang memberikan cobaan - cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepada-Nya. Seringkali Tuhan melimpahi kita dengan rahmat yang tiada berhingga akan tetapi itu semua kadang tidak membuat kita untuk memalingkah wajah kepada-Nya. Karena itu Tuhan menjatuhkan "batu kecil" kepada kita demi mengingatkan kita kepada-Nya.
0 comments:
Posting Komentar